KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang
“Pengelolaan Sumber Daya Alam” dengan baik.
Adapun makalah Ilmu Pengetahuan Sosial
tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam
ini, telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun, tidak lepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan, baik dari segi bahasanya,
tulisannya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka, kami membuka selebar-lebarnya bagi para pembaca yang ingin
memberikan saran dan kritik yang membangun kepada kami, sehingga kami dapat
memperbaiki makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang “Pengeloaan Sumber Daya
Alam” ini, demi perbaikan untuk masa depan.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga
dari makalah sederhana ini tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Singaparna, 26 Maret 2015
Penyusun
PENDAHULUAN
v Latar
Belakang Masalah
Pada hakikatnya,
Sumber Daya Alam adalah semua potensi dan lingkungan yang amat berharga dan
harus disyukuri keberadaannya di muka bumi, karena semua itu merupakan titipan
yang amat berharga dari ALLAH SWT yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin
oleh dan untuk kesejahteraan manusia.
Save the World, Go Green, Save Our Earth. Mungkin
tidak asing lagi bagi kita semua mendengar slogan-slogan itu dalam kehidupan
sehari-hari. Namun realitas saat ini, sangat ironis melihat kala bumi semakin renta,
Sumber Daya Alam semakin habis terkikis tak ada lagi cadangan kekayaan alam yang bisa digunakan kepada
generasi masa yang akan datang, karena semua itu diakibatkan oleh perbuatan
manusia itu sendiri melalui pengelolaan dan eksploitasi dalam proses penambangan
yang kurang bijak dan dalam pengelolaannya tidak berdasarkan prinsip optimal
dan lestari serta berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Hanya slogan dan
upaya-upaya sosial yang bisa kita lakukan sat ini untuk menyelamatkan bumi ini.
v
Identifikasi &
Perumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam makalah ini berkaitan dengan pengelolaan
Sumber Daya Alam di Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Untuk memudahkan dan
mengarahkan pembahasan dalam makalah
ini, maka dari itu inilah beberapa pertanyaan, diantaranya sebagai berikut :
Ø Bagaimana
Kondisi Geografis di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya ?
Ø Sebutkan
Jenis-Jenis Sumber Daya Alam di Daerah Kabupaten Tasikmalaya ?
Ø Sebutkan
Jenis-Jenis Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar Pembangunan di
Daerah Kabupaten Tasikmalaya ?
Ø Bagaimana
Prinsip Optimal & Lestari Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Daerah
Kabupaten Tasikmalaya ?
Ø Bagaimana
Peran Kelembagaan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Daerah Kabupaten
Tasikmalaya ?
v
Tujuan Penulisan
Secara umum ,
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji tentang Pengelolaan Sumber
Daya Alam di Daerah Kabupaten Tasikmalaya.
PEMBAHASAN
ü
Kondisi Geografis
Kondisi fisik dasar Kabupaten Tasikmalaya
secara Geografis terletak antara7°02’29” – 7°49’08” LS (Lintang Selatan) dan
107°10’54” – 108°26’42” BT (Bujur Timur).Secara administratif Kabupaten
Tasikmalaya memilki batas wilayah sebagai berikut.
o Sebelah Utara berbatasan dengan Kota
Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.
o Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera
Hindia.
o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Garut.
o Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Ciamis.
Sebagai gambaran umum bahwa Wilayah Kabupaten Tasikmalaya berada pada
posisi geografis yang sangat strategis melewati jalur transportasi utama Pulau
Jawa Bagian Selatan yang terhubung dengan pusat-pusat pertumbuhan seperti
Bandung-Cilacap-Yogyakarta. Posisi ini sangat menguntungkan dalam pengembangan
ekonomi dan membuka peluang investasi bagi dunia usaha.
Disamping itu Kabupaten Tasikmalaya memiliki beberapa potensi unggulan
yang layak untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi : sektor
agribisnis, kelautan, pertambangan, industri kecil dan menengah serta
pariwisata. Sektor-sektor tersebut dalam kerangka kebijakan pembangunan ekonomi
Kabupaten Tasikmalaya merupakan core bisnis dan berpeluang besar dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hingga saat ini, pemanfaatan/eksploitasi
sektor-sektor tersebut belum tergali secara maksimal dan memerlukan kehadiran
investor dalam pengembangan lebih lanjut.
ü Jenis – Jenis Sumber Daya Alam di Daerah
Kabupaten Tasikmalaya
v Potensi Sektor Pertanian
Penggunaan lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian tanaman pangan dan
hortikultura seluas 132.044 Ha yang terdiri dari :
a. Lahan Sawah : 49.460
Ha.
b. Lahan Bukan Sawah, yang terdiri dari
: 82.584 Ha.
·
Lahan tegalan/kebun : 48.930 Ha.
·
Lahan
ladang/huma : 24.798 Ha.
·
Sementara tidak
diusahakan : 1.455 Ha.
·
Lahan lainnya (Pekarangan yang ditanami
Pertanian) : 7.401
Ha.
1)
Komoditas Tanaman Pangan :
No.
|
Komoditas
|
Luas Areal Tanam
(Ha)
|
Produksi/th
(ton)
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Padi
|
133.203
|
855.197
|
Tersebar
|
2
|
Jagung
|
10.239
|
55.291
|
Karangnunggal,
Salopa, Salawu Bantarkalong, Parungponteng Pancatengah, Cipatujah, Kadipaten
Cigalontang, Rajapolah dan Sodonghilir
|
3
|
Kedelai
|
2.128
|
2.807
|
Cipatujah,
Jatiwaras, Sukaraja
Pancatengah, dan Parungponteng
|
4
|
Kacang Tanah
|
3.061
|
4.607
|
Salopa,
Pancatengah, Cikalong, Jatiwaras, Cipatujah, Kadipaten
Karangnunggal, dan Cineam,
|
2)
Komoditas
Sayuran :
No
|
Komoditas
|
Luas Areal Tanam
(Ha)
|
Produksi/Th
(ton)
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Cabai Merah
|
1.625
|
24.855
|
Cigalontang,
Sariwangi, Taraju Leuwisari, Puspahiang, Salawu Cisayong, Sukahening,
Sukaratu,Bojonggambir, Sukaratu dan Sodonghilir.
|
2
|
Cabai Rawit
|
272
|
2.416
|
Puspahiang Taraju, Sariwangi Salawu, Sukaratu dan Jatiwaras
|
3
|
Bawang Daun
|
467
|
2.547
|
Sariwangi,
Sukaratu, Cisayong, Sukahening, Sodonghilir, dan Salawu
|
4
|
Tomat
|
433
|
5.533
|
Salawu, Puspahiang,
Sariwangi, Cisayong, Sukahening, Ciawi, dan Cigalontang dan Leuwisari
|
5
|
Mentimun
|
1.136
|
14.223
|
Singaparna,
Leuwisari, Cisayong,Mangunreja,Padakembang Sariwangi, Sukahening dan Sukarame
|
3)
Komoditas Buah-Buahan :
No
|
Komoditas
|
Luas Areal Tanam
(Ha)
|
Produksi/Th
(Kw)
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Salak
|
29
|
43.377
|
Kecamatan Cineam,
Manonjaya,
Karangjaya
dan Gunung Tanjung
|
2
|
Pisang
|
303
|
113.196
|
Cipatujah, Pancatengah, Salopa,
Jatiwaras dan Cineam
|
3
|
Mangga
|
82
|
40.081
|
Cipatujah, Salopa,
Jatiwaras Cikalong, Cineam dan Karangnunggal
|
4
|
Manggis
|
298
|
12.100
|
Puspahiang,
Sukaraja, Jatiwaras Tanjungjaya, Mangunreja, Salawu, dan Sodonghilir
|
5
|
Durian Lokal
|
169
|
8.794
|
Jatiwaras, Sukaraja, Salopa, Cibalong, Cikatomas dan Karangnunggal
|
6
|
Alpokat
|
191
|
33.773
|
Salawu, Sukaratu, Taraju, Salopa, Manonjaya, Tanjungjaya, Kadipaten
|
v Potensi Sektor Kehutanan
Kabupaten Tasikmalaya mempunyai lahan
kering seluas 225.182 Ha merupakan potensi untuk pengembangan tanaman hutan
rakyat dan perkebunan.
Potensi sektor kehutanan
terdiri dari :
a. Potensi Hutan Negara seluas 43.863,82
Ha terdiri dari :
§ Hutan Lindung
(HL) : 16.425,56
Ha.
§ Hutan Produksi
(HP) : 5.000,47
Ha.
§ Hutan Produksi Terbatas
(HPT) : 22.437,79
Ha
b. Potensi Lahan Kritis seluas 8.772 Ha
yang tersebar di 39 Kecamatan
c. Potensi Hutan Rakyat seluas 40.931 Ha
yang tersebar di 39 Kecamatan
1) Jenis Komoditas Hutan Rakyat Kayu
& Non Kayu :
No.
|
Komoditas
|
Luas Areal
(Ha)
|
Produksi/Th
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Hutan Rakyat
|
40.931,00
|
388.633 M3
|
Tersebar
|
2
|
Bambu
|
5.302,00
|
1.908.540 btg
|
Tersebar
|
3
|
Lebah Madu
|
751 stup
|
574 kg
|
Cipatujah,
Cikatomas, Salawu, Karangjaya Taraju Bojonggambir, Sodonghilir,Puspahiang, Pagerageung,
Karangjaya dan Mangunreja dan Cineam
|
4
|
Jamur Kayu
|
265.720 log
|
126.180 kg
|
Rajapolah,
Mangunreja, Manonjaya, Salawu, Cineam dan Karangnunggal
|
v Potensi Sektor Perkebunan
Luas areal perkebunan Kabupaten Tasikmalaya seluas 55.209,33 Ha yang
terdiri dari :
a.Perkebunan Rakyat seluas 49.669,31
Ha
b.Perkebunan Besar Swasta (PBS) luas
tanaman 3.738,60 Ha
c.PTP Nusantara VIII/Bagjanegara
dengan luas tanaman 1.801,43 Ha
Komoditi perkebunan rakyat yang
dikembangkan oleh masyarakat ada 10 jenis yang terdiri dari 5 (lima) komoditi
unggulan yaitu kelapa, teh, kopi, cengkeh, dan karet sedangkan komoditi
rintisan/prosfektif yaitu aren, mendong, lada, kakao dan jarak.
1) Komoditas Perkebunan
No.
|
Komoditas
|
Luas Areal
(Ha)
|
Produksi/Th
(ton)
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Kelapa
|
29.914,9
|
25.824
|
Cikalong,
Cipatujah, Karangnunggal, Cibalong, Cikatomas, Bantarkalong, Parungponteng
dan Pancatengah
|
2
|
Teh
|
9.394,2
|
10.528
|
Taraju, Bojonggambir,
Sodonghilir Salawu, Cigalontang dan Pagerageung.
|
3
|
Kopi
|
1.508,9
|
1.112
|
Karangnunggal,
Bojonggambir, Cibalong, Puspahiang, Salopa, Manonjaya dan Pancatengah.
|
4
|
Cengkeh
|
2.386,4
|
496
|
Cineam, Kadipaten,
Salopa, Cikalong,Karangnunggal, Cipatujah, Bojonggambir dan Sodonghilir
|
5
|
Aren
|
1,998,0
|
349,99
|
Culamega,
Kadipaten, Salawu, Sodonghilir, Karangnunggal, Pagerageung, Sukahening,
Bojonggambir, Bantarkalong,
Cigalontang Cineam, Cikalong dan Cipatujah
|
6.
|
Pandan
|
564,45
|
193,69
|
Parungponteng, Pagerageung,
Rajapolah, Karangnunggal. Sukaresik, Cikalong, dan Cipatujah.
|
7
|
Mendong
|
189,0
|
1.542,95
|
Manonjaya, Cineam,
Salopa, dan Gunungtanjung.
|
8
|
Lada
|
765,2
|
282,10
|
Salopa, Manonjaya,
Cineam, Salawu, Cisayong, Cipatujah, Cikatomas dan Bantarkalong.
|
9
|
Karet
|
978,8
|
71,92
|
Cipatujah,
Karangnunggal, Salopa, Cikatomas, Karangjaya dan Pancatengah.
|
10
|
Jarak
|
200,4
|
341,75
|
Karangnunggal,
Bojongasih dan Bantarkalong.
|
v Potensi Sektor Peternakan
Pembangunan sub sektor
peternakan merupakan salah satu core bisnis dalam lingkup kebijakan pembangunan
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Secara histories kegiatan
peternakan telah menyatu dengan kehidupan masyarakat sehingga menjadi bagian
dari kultur masyarakat serta menjadi penopang perekonomian masyarakat.
Daging, telur dan susu
merupakan produk utama sub sektor peternakan yang sangat dibutuhkan dalam upaya
peningkatan gizi masyarakat.
Komoditas ternak strategis di Kabupaten Tasikmalaya
meliputi sapi potong, domba, sapi perah, kambing, ayam ras pedaging dan
itik. Pada tahun 2011 perkembangan populasi ternak tersebut berkisar antara
1,72 s/d 46,22% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan jenis
ternak yang prospektif untuk
dikembangkan saat ini adalah
sapi potong, kambing PE dan itik (bebek)
pedaging.
Peluang pasar untuk komoditas sapi potong sangat
terbuka lebar, setiap tahunnya permintaan sapi potong tidak kurang dari 14.000
ekor, sedangkan dari potensi lokal baru terpenuhi sekitar 15%, sisanya sebesar 85% harus mendatangkan dari luar Propinsi Jawa-Barat
antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur dan impor.
1) Daya Dukung Sumberdaya Agrobisnis dan
Sumber Daya Manusia
Daya dukung Sumber Daya Agrobisnis
dan Sumber Daya Manusia terhadap pengembangan Peternakan (Sapi Potong) di
Daerah Kabupaten Tasikmalaya,yaitu sebagai berikut :
No
|
Sumberdaya
|
Satuan
|
Potensi
|
Lokasi
Kecamatan
|
1
|
Tanah Pengangonan
|
Ha
|
8.600,52
|
Tersebar
|
2
|
Kebun Rumput Intensif
|
Ha
|
250
|
Tersebar
|
3
|
Limbah Pertanian
|
Ton/BK/Thn
|
449.256,62
|
Tersebar
|
4
|
Produksi Rumput
|
Ton/BK/Thn
|
185.877,75
|
Tersebar
|
5
|
Kapasitas Tampung Ternak
|
ST
|
182.325,22
|
Tersebar
|
6
|
Pemanfaatan Kapasitas Tampung
|
Persen
|
25,22
|
Tersebar
|
7
|
Kapasitas Penambahan
|
ST
|
155.125
|
Tersebar
|
8
|
Jumlah RTP Sapi Potong
|
KK
|
16.351
|
Tersebar
|
9
|
Balai Bibit Ternak Sapi Potong
|
Buah
|
1
|
Pancatengah
|
10
|
Rumah Potong Hewan
|
Buah
|
4
|
Ciawi, Manonjaya dan Singaparna
|
11
|
Pasar Hewan Ternak Besar
|
Buah
|
2
|
Manonjaya dan Pancatengah
|
12
|
Pos Kesehatan Hewan
|
Buah
|
3
|
Bantarkalong, Jatiwaras dan Cikalong
|
13
|
Pos Kesehatan Hewan Terpadu
|
Buah
|
3
|
Cipatujah, Cikatomas dan Pagerageung
|
14
|
Laboratorium Kesehatan Hewan
|
Buah
|
1
|
Tersebar
|
15
|
Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan
|
Lokasi
|
13
|
Cipatujah,Cibalong, Bantarkalong, jatiwaras, Salopa, Pancatengah,
Cikatomas, Taraju Cikalong, Karangnunggal, Cineam, Parungponteng dan Sukaraja
|
11
|
Tenaga Inseminator
|
Orang
|
58
|
Tersebar
|
12
|
Pemeriksa kebuntingan
|
Orang
|
21
|
Tersebar
|
13
|
Asisten Teknis Reproduksi
|
Orang
|
7
|
Tersebar
|
14
|
Medik Veteriner
|
Orang
|
2
|
Tersebar
|
15
|
Paramedik Veteriner
|
Orang
|
4
|
Tersebar
|
16
|
Pengawas Mutu Pakan
|
Orang
|
3
|
Tersebar
|
17
|
Pengawas Mutu Bibit Ternak
|
Orang
|
5
|
Tersebar
|
18
|
Penyuluh Peternakan
|
Orang
|
27
|
Tersebar
|
1)
Ternak
Petelur :
No.
|
Komoditas
|
Produksi/thn
(ton)
|
Permintaan/thn
(ton)
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Ayam Ras
|
6.921,474 ton/thn
|
10.000 ton/thn
|
Pagerageung, Leuwisari dan Cibalong
|
3
|
Itik
|
904,089 ton/thn
|
1.500 ton/thn
|
Sukaratu, Cisayong,
Rajapolah
Singaparna dan
Leuwisari.
|
2)
Ternak
Pedaging :
No.
|
Komoditas
|
Penyediaan
|
Permintaan
|
Lokasi Kecamatan
|
(ekor)
|
(ekor)
|
1
|
Sapi Potong
|
2.100 ekor/thn
|
14.000 ekor/thn
|
Pancatengah,
Cikalong, Cipatujah, Cibalong, Parungponteng, Sodonghilir
Karangnunggal,
Cikatomas, Salopa, Jatiwaras, Bantarkalong, Bojongasih, dan Sukaraja.
|
2
|
Domba
|
275.851
|
350.000
|
Cisayong, Salawu Sukahening Singaparna,
Sukarame, Pagerageung, Cipatujah, Karangnunggal, Bantarkalong, Cibalong,
Parungponteng, Bojongasih, Taraju, Bojonggambir, Sodonghilir, dan Cigalontang.
|
3
|
Kambing
|
70.726
|
80.000
|
Sariwangi, Cineam,
Jamanis, dan Kadipaten
|
4
|
Itik (Pedaging)
|
11.000 ekor/bln
|
160.000 ekor/bln
Lokal : 25%
Luar daerah 75%
|
Leuwisari, Sukarame, Pagerageung, dan Sukaratu
|
5
|
Ayam Ras Pedaging
|
2.800.000 ekor/bln
|
Lokal : 700.000 ekor/bln
Luar daerah terutama Bandung
dan DKI:: 2.100.000 ekor/bln
|
Tersebar
|
3) Ternak Perah :
No.
|
Komoditas
|
Produksi
|
Permintaan
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Sapi Perah
|
4.013,88 ton/thn
|
5.000 ton/thn
|
Pagerageung, Salawu, Ciawi dan Cisayong
|
2
|
Kambing PE (Betina)
|
160 liter/bln
|
300 liter/bln
Lokal : 20%
Garut, Bandung (80%)
|
Sariwangi, Leuwisari, Jamanis dan Cineam
|
v Potensi Sektor Perikanan
Sektor Perikanan Budidaya
Kabupaten Tasikmalaya sejak dahulu dikenal sebagai
salah satu sentra budidaya ikan air tawar di Propinsi Jawa-Barat.
Komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan meliputi ikan mas, nilem,
gurame, nila dan udang galah. Produksi
ikan air tawar di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2011 mengalami peningkatan
rata-rata sebesar 10,46% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
1) Potensi Produksi dan Pemanfaatan
Per Cabang Usaha
Perikanan.
No
|
Cabang Usaha
|
Potensi
|
Pemanfaatan
|
Persentase (%)
|
1
|
Tambak
|
200 Ha
|
20 Ha
|
10,00
|
2
|
Tambak Biocrete
|
1.500 Ha
|
-
|
|
3
|
Kolam
Air Tenang (KAT)
|
Pembesaran :
3.689,97 Ha
Pembenihan :
366,59 Ha
|
Pembesaran :
3.295,20 Ha
Pembenihan:
299,86
|
Pembesaran :
89,30
Pembenihan :
81,80
|
4
|
Sawah Ikan
|
6.961,77 Ha
|
4.907,63 Ha
|
69,80
|
5
|
Kolam Air Deras (KAD)
|
84 unit
|
32 unit
|
38,09
|
6
|
Keramba Jaring Apung (KJA)
|
150 unit
|
37 unit
|
24,67
|
7
|
Karamba
|
100 unit
|
74 unit
|
74,00
|
2) Daya Dukung
Daya dukung
Sumberdaya Agrobisnis dan SDM terhadap pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten
Tasikmalaya sebagai berikut :
No
|
Sumberdaya
|
Satuan
|
Lokasi
Kecamatan
|
1
|
Pasar Ikan
|
4 buah
|
Padakembang, Singaparna, Cieunteung dan Jatihurip
|
2
|
UPTD Pengembangan Benih Ikan
|
4 buah
|
Rancapaku Padakembang, Cibeuti Tasikmalaya, Cogreg Cikatomas, dan
Padakembang
|
3
|
Laboratorium Kesehatan Hewan
|
1 buah
|
Kabupaten Tasikmalaya
|
4
|
Pembudidaya ikan di kolam
|
63.515 orang
|
Tersebar
|
5
|
Pembudidaya ikan di sawah
|
23.836 orang
|
Tersebar
|
6
|
Pembudidaya ikan di kolam air deras
|
32 orang
|
Tersebar
|
7
|
Nelayan Perairan umum
|
8.165 orang
|
Tersebar
|
8
|
Pedagang ikan
|
1.935 orang
|
Tersebar
|
9
|
Bandar Ikan Air Tawar
|
150 orang
|
Tersebar
|
3)
Perikanan
Budidya :
No.
|
Komoditas
|
Produksi/th
(ton)
|
Permintaan/th
(ton)
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Ikan Nilem
|
8.932,39
|
12.000
|
Sukarame,
Singaparna, Leuwisari, Sukaratu,
Padakembang, Sariwangi, dan Cisayong.
|
2
|
Ikan Gurame
|
808,85
|
16.000
|
Singaparna,
Leuwisari, Sukaratu, Manonjaya, Sukarame, Cineam,
Mangunreja, dan Cisayong.
|
3
|
Ikan Nila
|
8.509,46
|
20.000
|
Cineam, Mangunreja,
Sukaratu, Singaparna, Cigalontang, Leuwisari, Padakembang.
Sariwangi,
Sukahening, Cisayong, Rajapolah, dan Pagerageung.
|
4
|
Ikan Mas
|
6.214,22
|
10.000
|
Singaparna,
Sukarame, Leuwisari, Padakembang, Sukaratu, dan Cisayong
|
5
|
Udang Galah
|
59,68
|
2.200
|
Mangunreja,
Cigalontang, Sukaratu, dan Cisayong
|
4)
Perikanan
Tangkap :
Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi kelautan
yang besar, yang berada di wilayah pesisir selatan dengan panjang pantai 50,314 km mencakup 3 kecamatan (Cipatujah, Cikalong dan
Karangnunggal). Potensi
sumber daya kelautan baru
termanfaatkan sebesar 13,44%. Hal
tersebut terbentur pada keterbatasan sumberdaya manusia, dan sarana prasarana
yang dimiliki oleh nelayan seperti perahu, mesin dan alat tangkap.
a.
Jenis
biota laut yang dominan:
> Jenis ikan produksi 6.640 ton/tahun
b. >
Udang-udangan 10 ton/tahun
c. >
Rumput laut 5 ton/tahun
|
d. Kerang-kerangan 8 ton/tahun
e. Kepiting 15 ton/tahun
f. Biota
lainnya 5 ton/tahun
|
5) Daya Dukung Sumber Daya Kelautan dan
Sumber Daya Manusia
Daya dukung Sumberdaya Kelautan dan SDM terhadap pengembangan perikanan
tangkap di
Kabupaten Tasikmalaya sbb :
No.
|
Sumberdaya
|
Jumlah
|
Lokasi
Kecamatan
|
1
|
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
|
2 buah
|
Cipatujah
dan Cikalong
|
2
|
Tempat Pelelangan Ikan
|
2 buah
|
Cipatujah
dan Cikalong
|
3
|
Armada Tangkap :
a.Kapal motor
b. Motor tempel
c. Perahu Tanpa Motor
|
1 buah
148 buah
113 buah
|
Cipatujah
Cipatujah, Cikalong
Cipatujah, Cikalong
|
4
|
Nelayan
|
3.853 orang
|
Cipatujah
dan Cikalong, Karangnunggal
|
ü Jenis-Jenis & Keunggulan Sumber
Daya Alam Non Hayati Di Daerah Kabupaten Tasikmalaya
v
Potensi Sektor Pertambangan
Di Daerah Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi tambang yang
sangat melimpah. Inilah Berbagai Jenis Tambang yang ada di Daerah Kabupaten
Tasikmalaya, sebagai berikut.
No
|
Komoditas
Hasil Tambang
|
Luas Areal
(Ha)
|
Komposisi Kimia
|
Warna/Bentuk/Sifat
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Emas
|
184
|
Cu : 0,37%, Au : 1gr/ton, Pb : 2,4%
|
Emas/Bulion/
Malleble
|
Cineam, Salopa, Karangjaya, Salawu, Taraju,Pancatengah,dan Bojonggambir.
|
2
|
Gipsum
|
53
|
SiO2
: 3,06%;
Al2O3
:0,30%;
CaO :
31,40%;
MgO :
3,43%.
|
Putih Bening/
Kristalin berserabut/
Massif
|
Cikalong
dan
Karangnunggal
|
3
|
Zeolit
|
1078
|
SiO2
:68,40%;
Al2O3:13,16%;
Fe2O3
: 2,35%;
CaO :
3,66%;
MgO :
1,02%;
Na2O
: 1,05%.
|
Kehijau-hijauan/
Butiran/Kristal/
Massif
|
Cikalong,Cipatujah,dan Karangnunggal
|
4
|
Kalsedon
|
2.712
|
SiO2
|
Putih/Bervariasi/
Bervariasi
|
Ciceuri dan Cipatujah
|
5
|
Feldspar
|
15
|
KAlSi3O8,
NaAlSi3O8,
CaAl2Si2O8, BaAl2Si2O8, K,Na,Ca
|
Putih
keabu-abuan, merah jambu, coklat kuning dan hijau/
batuan/asam
maupun basa
|
Cipatujah
|
6
|
Lempung
|
65
|
SiO2 :
59,40%;
Al2O3 :21,87%;
Fe2O3 :
6,82%;
CaO :
0,17%;
TiO2 :
0,84%.
|
Putih kekusaman/
Berbutir Kasar/
Liat agak gembur
|
Cipatujah
|
7
|
Kaolin
|
1.200
|
SiO2 :71,20%;
Al2O3:13,36%;
Fe2O3
: 2,0%;
MgO :
3,55%;
K2O :
0,27%;
Na2O
: 0,51%
TiO2
: 0,26%.
|
Putih/Butiran/Plastis
|
Salopa,Cikalong,
Cipatujah,Ciawi dan Manonjaya
|
8
|
Bentonit
|
80
|
SiO2 :
52,40%;
Al2O3
:19,01%
Fe2O3 :
3,49%;
K2O3 :
0,30%;
Na2O :
0,84% NilaiCEC80,4;
|
Putih/Butiran Halus/
Struktur yang Unik
|
Karangnunggal,
Bojongasih,
Cibalong,Cikalong,
Padakembang dan
Cikatomas
|
9
|
Oniks
|
47
|
CaCo3
|
Putih atau Hitam/
Simetris/
Baik dan Bersih
|
Parung Ponteng
|
10
|
Marmer
|
624
|
SiO2 0.13 % , AlO3 0.31 %, Feo3
0.04 %, CaO 55.07 %
|
abu-abu//Massif
|
Parung Ponteng
|
11
|
Batubara
|
93.7
|
Si02, A1203, Fe203, Ti02, Mn304, CaO, MgO, Na20,
K20
|
Bervariasi/
Cekungan Stabil/
Tergantung Unsur Kimia
|
Taraju, Bojongasih, Cikalong, Taraju, Bojonggambir, Cikatomas, Bantarkalong.
|
12
|
Pasir Besi
|
2.268
|
Fe3O4,
Fe2O3, FeTiO3,Al2O3, SiO2, V2O5,P,S
|
Hitam/Butiran/
Kemagnetan
|
Cikalong
dan
Cipatujah
|
13
|
Fosfat
|
31
|
Ca3(PO4)2
|
Putih Kehijauan/
Lensa/Fosfor
|
Kawalu
|
14
|
Logam Mulia
|
2.702
|
Fe2 03
|
Bervariasi/
Kerak/Keras
|
Cineam,Cikatomas,Salopa,Cipatujah,
Cikalong,Toblong,
dan Singajaya
|
v Keunggulan Sumber Daya Energi
Kabupaten tasikmalaya mempunyai luas wilayah
sebesar 2.708,81 km2 atau 270.881Ha, yang di dalamnya terkandung
Sumber Daya Alam dan potensi energi yang melimpah, baik di dalam permukaan
tanah maupun di atas permukaan tanah.Di dalam perut bumi daerah Kabupaten
Tasikmalaya terkandung mineral,batubara dan minyak bumi, yang merupakan hasil
proses fosil berjuta tahun yang lalu.
Energi adalah modal dasar dalam melakukan pembangunan daerah di
Kabupaten Tasikmalaya.Setiap kegiatan di era modern ini, memerlukan energi
untuk menggerakannya. Ketersediaan sumber energi, mutlak diperlukan untuk
menjalankan berbagai aktivitas dalam berbagai kehidupan.
Kebutuhan energi di daerah Kabupaten Tasikmalaya semakin meningkat dari
waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan pertambahan jumlah penduduk di daerah
Kabupaten Tasikmalaya yang terus meningkat, pembangunan industri yang semakin
pesat, dan pembangunan wilayah yang terus terjadi di daerah Kabupaten
Tasikmalaya.
Potensi Sumber daya Energi di daerah Kabupaten Tasikmalaya cukup
melimpah, mulai dari Sumber Energi Tak Terbarukan yang berasal dari fosil,
seperti minyak bumi dan batubara.
Sumber Daya Energi Terbarukan di daerah Kabupaten Tasikmalaya, memiliki
potensi lebih, dibandingkan dengan sumber energi yang berasal dari fosil.Sumber
energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat diperbarui dan
ketersediannya melimpah di dalam seperti sinar matahari,angin,air dan panas
bumi.Sumber energi terbarukan tersebut tidak dapat langsung dipakai melainkan
harus diolah terlebih dahulu menjadi bentuk lain agar dimanfaatkan.
Beberapa contoh keunggulan Sumber Energi Terbarukan yang terdapat dan
digunakan di daerah Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut.
No
|
Nama Pembangkit Listrik
|
Tenaga
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
PLTD Apung
|
Diesel
|
Cipatujah
|
2
|
PLTG Karaha Bodas
|
Geothermal
|
Kadipaten
|
v Keunggulan Sumber Daya Perairan
Kabupaten Tasikmalaya juga menyimpan potensi pariwisata yang cukup
menjanjikan dengan keragaman daya tarik wisata yang dimiliki. Karakteristik
potensi wisata di kabupaten ini terdiri dari wisata pegunungan, wisata pantai,
wisata petualangan dan wisata budaya/religi. Peluang pengembangan investasi di
sektor pariwisata adalah pembangunan sarana akomodasi wisata yang representatif
maupun sarana penunjang wisata lainnya.
No
|
Obyek Wisata
|
Daya Tarik Wisata
|
Lokasi/Kecamatan
|
1
|
Gunung Galunggung
|
-Kawah
|
Desa Linggajati
Kecamatan Sukaratu
|
-Kolam renang air
panas
|
-Bak rendam air
panas
|
-Curug/air terjun
|
-Outbound area
|
-Camping Ground
|
-Area
paralayang/gantole
|
-Panorama alam
sangat indah
|
2
|
Pantai Cipatujah
|
- Panorama pantai
|
Desa Cipatujah
Kecamatan Cipatujah
|
- Hotel/akomodasi
|
- Sarana rekreasi
air
|
- Kolam renang
|
- Restoran/rumah
makan
|
- Atraksi balap
kebo
|
3
|
Pantai Sindangkerta
|
- Panorama pantai
|
Desa Sindangkerta
Kecamatan Cipatujah
|
- Hotel/Restaurant
|
- Sarana rekreasi
air
|
- Biota laut
|
- Konservasi penyu
|
4
|
Pantai Pamayangsari
|
- Panorama pantai
|
Desa Cikawunggding
Kecamatan Cipatujah
|
- Balai Penangkaran
Penyu
|
- Sarana rekreasi
air
|
- Pelabuhan nelayan
|
- Restoran/rumah
makan
|
- -Even
syukur nelayan
|
5
|
Pantai Karangtawulan
|
- Panorama pantai
|
Desa Cimanuk
Kecamatan Cikalong
|
- Akomodasi/pondok
wisata
|
- Budidaya udang
|
- Restoran/rumah
makan
|
- Pelabuhan nelayan
|
- Tempat pelelangan
ikan
|
- Nusa Manuk &
Nusa Kolotok
|
6
|
Taman Bubujung
|
- Panorama alam
|
Desa Ciheras
Kecamatan Cipatujah
|
- Sarana rekreasi
air
|
- Restoran/rumah
makan
|
7
|
Situ Sanghyang
|
- Panorama alam
|
Desa Cilolohan
dan
Desa Cibalanari
Kecamatan Tanjungjaya
|
- Atraksi seni
budaya
|
- Sarana outbond
|
- Sarana
pemancingan
|
- Rekreasi air
|
- Ziarah ke Makam
Prabu Linggawastu
|
8
|
Taman Cikuya Hirup
|
- Panorama alam
|
Desa Cikawungading Kec. Cipatujah
|
- Sarana rekreasi
air
|
- Restoran/rumah
makan
|
- Balai Penangkaran
Penyu
|
9
|
Cipanas Cipacing
|
- Kolam renang air
panas
|
Desa Banjarsari
Kec. Sukaresik
|
- Bak rendam air
panas
|
- Sarana Pengobatan
|
- Mainan anak-anak
|
- Rumah makan/kios
wisata
|
10
|
Ziarah Pamijahan
|
- Makam Waliyulloh
Syeh Abdul
|
Desa Pamijahan
Kecamatan Bantarkalong
|
Muchyi dan Chotib
Muwahid
|
- Goa Saparwadi
|
- Pemondokan
|
- Mesjid
|
- Rumah makan
|
- Kios wisata
|
|
11
|
Ziarah
Syeh Tubagus Anggariji
|
- Makam
Syeh Tubagus Anggariji
|
Desa Cikalong
Kec. Sodonghilir
|
- Tangga Goa Daha
|
- Sumber Air
Cikahuripan
|
ü
Jenis-Jenis Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar Pembangunan di
Daerah Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah yang sedang giat
melakukan pembangunan di berbagai sektor.Pembangunan yang dilakukan di daerah
Kabupaten Tasikmalaya melibatkan berbagai komponen,salah satunya Sumber Daya
Alam.
Keberadaan Sumber Daya Alam ini dimanfaatkan
sebagai komoditas unggulan daerah Kabupaten Tasikmalaya, juga dimanfaatkan
sebagai penggerak pembangunan.
Sebagai modal dasar pembangunan nasional, Sumber Daya Alam tentunya
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar dapat menyejahterakan seluruh
penduduk daerah di Kabupaten Tasikmalaya.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam puh harus mendukung prinsip pembangunan
berkelanjutan, yakni pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pada
masa sekarang, tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk
memenuhi kebutuhannya.
v
Hakikat Pembangunan Nasional
Pembangunan Nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek
kehidupan masyarakat di daerah Kabupaten Tasikmalaya. Pembangunan nasional
dilaksanakan bersama-sama antara masyarakat dengan pemerintah dengan berprinsip
manusisa seutuhnya dan manusia seluruhnya.
v
Sumber Daya Alam Sebagai Modal Dasar Pembangunan
Sumber Daya Alam yang meilmpah tentu
memilki peranan penting dalam pembangunan daerah di Kabupaten Tasikmalaya,
tetapi Sumber Daya Alam yang melimpah bukanlah satu-satunya faktor yang
menentukan keberhasilan dalam pembangunan di daerah Kabupaten Tasikmalaya.
Faktor Sumber Daya Manusia tentu memiliki
peranan penting karena Sumber Daya Manusia sebagai modal atau aset dalam
melaksanakan pembangunan nasional.Jadi,potensi Sumber daya Alam yang melimpah,
akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia di
daerah Kabupaten Tasikmalaya.
Beberapa cadangan Sumber Daya Energi
(non-renewable) yang dieksplorasi sejak dahulu, yaitu sebagai berikut.
No
|
Komoditas
|
Produksi (ton)
|
Lokasi Kecamatan
|
1
|
Pasir Besi
|
91.395,426
|
Cikalong,Cipatujah dan Karangnunggal
|
2
|
Marmer
|
132.600.000
|
Parung Ponteng
|
3
|
Batubara
|
40.253,007
|
Bantarkalong dan Taraju
|
ü
Pengelolaan Sumber Daya Alam
v
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan SDA,
harus mengutamakan dua prinsip, yaitu prinsip optimal dan prinsip lestari. Hal
ini disebabkan karena sumber daya alam yang tersedia saat ini tidak hanya
diperuntukkan untuk generasi ini saja, tetapi juga akan digunakan untuk
generasi yang akan datang.
1)
Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Optimal
Optimalisasi sumber daya alam dapat berupa pemanfaatan sumber daya alam
dengan cara mengambil kekayaan alam secara menyeluruh dengan memaksimalkan
keuntungan dan meminimalkan resiko kerugian, demi kepentingan masyarakat di
daerah Kabupaten Tasikmalayat, tetapi tetap memperhatikan keberlanjutan sumber
daya alam tersebut dikemudian hari. Optimalisasi pengambilan sumber daya alam
ini, tidak serta merta mengizinkan untuk mengambil seluruh kekayaan alam tanpa
batas dan tanpa perencanaan yang matang, melainkan dilakukan secara arif dan
bijaksana, dengan menerapkan asas pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan masa kini, tentu saja tanpa mengorbankan hak pemenuhan
kebutuhan generasi masa mendatang. Artinya, dalam eksploitasi kekayaan alam
yang ada, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada masa sekarang,
tetapi dilakukan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang.
Dengan adanya sumber energi alternatif, tentu akan dapat mengurangi
penggunaan sumber energi tidak terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara.
Penggunaan sumber energi alternatif juga akan dapat mengurangi pencemaran
lingkungan dan efek negatif pada Sumber Daya Alam, seperti: air, udara, hutan,
dan lain-lain.
2) Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan
Prinsip Lestari
Sumber daya alam
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat di daerah Kabupaten
Tasikmalaya, dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Lestari yang dimaksud adalah upaya pengelolaan sumber daya alam beserta
ekosistemnya dengan tujuan mempertahankan sifat dan bentuknya. Jadi, prinsip
lestari adalah segala daya upaya yang dilakukan untuk menjaga sumber daya alam
yang ada, tetap ada, baik dilihat dari sifatnya maupun dari bentuknya.
Dengan
demikian, sumber daya alam harus senantiasa dikelola secara seimbang untuk
menjamin keberlanjutan pembangunan nasional. Penerapan prinsip-prinsip
pembangunan yang berkelanjutan diseluruh sektor dan wilayah, menjadi prasyarat
utama untuk diinternalisasikan kedalam kebijakan dan peraturan perundangan,
terutama dalam mendorong investasi pembangunan jangka menengah. Prinsip-prinsip
tersebut, saling bersinergis dan melengkapi dengan pengembangan tata
pemerintahan yang baik berdasarkan pada pasal 2 (C) tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara yaitu asas partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas
yang mendorong upaya perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
fungsi lingkungan hidup.
Contoh
konsep lestari dalam pengelolaan SDA:
1. Menggunakan
Pupuk Alami (Organik)
Penggunaan pupuk alami atau pupuk organik
dalam pertanian merupakan pilihan yang sangat tepat, karena dapat menjaga
kelestarian tanah. Kandungan mineral serta zat-zat didalam pupuk organik,
sangat cocok untuk menyuburkan tanah, dan zat-zat tersebut tidak mengandung
bahan kimiawi, sehingga sangat ramah lingkungan.
Oleh karena itu, kesuburan tanah yang
dipupuk dengan pupuk organik, tidak akan mudah hilang, karena selalu mengalami
regenerasi oleh jasad hidup yang terkandung didalam pupuk organik. Berbeda
dengan pupuk kimia, tidak semua dapat diuraikan oleh jasad renik didalam tanah,
sehingga dalam jangka waktu yang lama akan mengendap dan akan merusak tanah.
2. Penggunaan
Pestisida Sesuai Kebutuhan
Dalam industri pertanian, penggunaan
pestisida merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk mencegah serangan hama
penyakit. Namun, untuk mendukung kelestarian sumber daya alam, pestisida yang
digunakan harus sesuai dengan kebutuhan, agar residu yang dihasilkan tidak
begitu banyak dan mengendap.
Sebab, jika residu yang mengendap sudah
terlalu banyak pada tempat yang sama, dapat mempengaruhi kesuburan tanah serta
kualitas tanamannya sendiri, karena terlalu banyak mengandung bahan kimia.
3. Pelestarian
Tanah (Tanah Datar, Lahan Miring / Perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat kita lakukan
dengan menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali
(reboisasi), terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang miring posisi tanahnya, perlu dibangun terasering atau
sengkedan untuk menghambat lajunya aliran air hujan.
4. Pelestarian
Udara
Udara merupakan unsur vital bagi
kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga udara, agar tetap bersih dan sehat, antara lain:
a)
Menggalakkan
penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap
gas-gas yang berbahaya bagi manusia, dan mampu memproduksi oksigen melalui
proses fotosintesis. Disamping itu, tumbuhan juga mengeluarkan uap air sehingga
kelembaban udara akan tetap terjaga,
b)
Mengupayakan
pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan
maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor dan
cerobong asap, merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan
kawasan industri.
Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan
menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter
pada cerobong asap pabrik,
c)
Mengurangi
atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atsmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC atau kulkas serta
dipergunakan diberbagai produk kosmetik.
5. Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus
berlangsung sejak dahulu hingga kini, tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,
menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak yang berhubungan dengan air,tanah dan
udara..Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
a)
Reboisasi
atau penanaman kembali hutan yang gundul,
b)
Melarang
pembabatan hutan,
c)
Menerapkan
sistem tebang-pilih dalam menebang pohon,
d)
Menerapkan
sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan, dan
e)
Menerapkan
sanksi yang berat, bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengolahan
hutan.
Dengan adanya pelestarian hutan, maka
akan timbul keuntungan dari pelaksanaan dalam melestarikan hutan, yaitu sebagai
berikut.
o
Tumbuh-tumbuhan dapat
mengatur dan menyaring air, mencegah banjir, dan menimbulkan mata air.
o
Tumbuh-tumbuhan dapat
menyuburkan tanah, dapat mencegah erosi, dan bahaya longsor.
o
Tumbuh-tumbuhan dapat
menimbulkan udara yang segar, sebab tumbuhan mengganti karbondioksida (CO2)
dan melepaskan oksigen (O2) yang diperlukan manusia dan hewan untuk
bernapas.
6. Pelestarian
Flora & Fauna
Kehidupan di bumi, merupakan sistem
ketergantungan antara: manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitar. Terputusnya
salah satu mata rantai dari sistem tersebut, akan mengakibatkan gangguan dalam
kehidupan.Oleh sebab itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak
harus diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian flora dan fauna diantaranya adalah: mendirikan cagar alam
dan suaka margasatwa, serta melarang kegiatan perburuan liar.
Suaka margasatwa adalah suatu kawasan
hutan, tempat melindungi hewan-hewan tertentu dan tidak untuk diburu.Sedangkan,
cagar alam adalah kawasan hutan untuk melindungi: hewan, tumbuhan, tanah, dan
tempat-tempat bersejarah lainnya
7. Pelestarian
Laut & Pantai
Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah
yang mempunyai wilayah pesisir dan lautan yang
sangat luas yang terdapat di tiga Kecamatan yaitu, Kecamatan Cikalong,
Cipatujah, dan Karangnunggal dengan panjang garis pantai 56 km.
Kerusakan biota laut dan pantai, lebih banyak
disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, pengrusakan hutan
bakau, dan pengrusakan hutan bakau karang di laut merupakan kegiatan-kegiatan
manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan
pantai, dapat dilakukan dengan cara:
a)
Melakukan
reklamasi pantai dengan cara menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar
pantai,
b)
Melarang
pengambilan batu karang yang berada disekitar pantai maupun di dasar laut, dan
c)
Melarang
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya, dalam mencari ikan.
ü
Peran Kelembagaan dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di daerah
Kabupaten Tasikmalaya, dikelola oleh beberapa pihak, baik dari pihak Pemerintah
maupun Swasta. Kedua pihak saling mendukung satu sama lain dalam membuat
regulasi (peraturan) SDA, menjadi operator pengelolaan SDA, dan saling
mengontrol dalam pengelolaan SDA.
Bahwa
pola pengelolaan Sumber Daya Alam itu, meliputi aktivitas : merencanakan,
melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi Sumber Daya Alam,
pendayagunaa Sumber daya Alam, dan pengendalian Sumber Daya Alam dengan prinsip
optimal dan lestari yaitu cara mengambil kekayaan alam secara menyeluruh dengan
memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko kerugian, demi kepentingan
masyarakat di daerah Kabupaten Tasikmalayat, tetapi tetap memperhatikan
keberlanjutan sumber daya alam tersebut dikemudian hari dan demi
kemakmuran rakyat di daerah Kabupaten
Tasikmalaya, serta tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Pola pengelolaan
Sumber Daya Alam disusun secara terkoordinasi di antara isntansi terkait,
berdasarkan asas kelestarian ,asas keseimbanagn fungsi sosial, lingkungan
hidup, dan ekonomi, asas kemanfaatan, asas keterpaduan dan asas keserasian,
asas keadilan, asas kemandirian, serta asas transparansi dan akuntabilitas.
Lembaga dalam
pengelolaan Sumber Daya Alam , dibagi menjadi 3 kategori, yaitu operator,
regulator, dan kontrol.
v
Lembaga Operator dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Lembaga Operator adalah lembaga yang secara langsung melaksanakan
pengelolaan Sumber Daya Alam. Kegiatan yang dilakukan meliputi : pengambilan,
pengolahan, dan pemasaran Sumber Daya Alam.
Lembaga Operator di daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam Pengelolaan
Sumber Daya Alam yaitu Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS). Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
yaitu badan usaha yang didirikan oleh pihak swasta untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan berorientasi untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut bentuk hukumnya, Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang ada di
Kabupaten Tasikmalaya yaitu Badan Usaha Perseorangan. Badan Usaha Perseorangan
adalah badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin serta
dipertanggungjawabkan oleh perseorangan dan bertujuan untuk mendapatkan laba
(peningkatan kekayaan). Badan Usaha Perseorangan ini bermodal dari seorang atau
keluarga dan segala resiko di tanggung sendiri.
v
Lembaga Regulator dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Lembaga Regulator adalah lembaga yang berwenang menyusun kebijakan dan
peraturan. Tujuan pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk kesejahteraan manusia,
bukan untuk merusak keseimbangan lingkungan. Keseimbanagn lingkungan yang
terganggu, pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam bencana yang merugikan
manusia.
Lembaga Regulator di daerah
Kabupaten Tasikmalaya dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam yaitu Pemerintah
Daerah Kabupaten Tasikmalaya .Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya mempunyai
wewenang untuk membuat kebijakan n pengelolaan Sumber Daya Alam di daerah
Kabupaten Tasikmalaya. Wewenang tersebut adalah bagian dari Hak Otonomi Daerah
(Hak OtDa).
Berikut adalah contoh dari Kebijakan dari Pemerintah Daerah di Kabupaten
Tasikmalaya.
a) Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor
7 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup di kabupaten Tasikmalaya.
v
Lembaga Kontrol dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Kebijakan dan Peraturan yang telah dibuat dan disepakati, harus
dilaksanakan oleh semua pihak agar proses pengelolaan Sumber Daya Alam berjalan
teratur dan kondusif. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, diperlukan suatu
lembaga yang mengontrol dan mengawasi.
Lembaga Kontrol di daerah kabupaten Tasikmalaya dalam Pengelolaan Sumber
Daya Alam yaitu Masyarakat Lokal melalui kearifan setempat. Kearifan lokal
dapat sebagai peran dalam mengontrol dan mengendalikan eksploitasi Sumber Daya
Alam.
Peran
Lembaga Kontrol (Masyarakat Lokal) di daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam
pengelolaan Sumber Daya Alam adalah sebagai berikut.
o Mengontrol pengelolaan Sumber Daya Alam agar
sesuai dengan asas kebenrlanjutan.
o Mengawasi pengelolaan Sumber Daya Alam agar sesuai
dengan UUD 1945.
o Mengevaluasi pengeloaan Sumber Daya Alam
untuk meningkatkan kinerjanya di kemudian hari.
o Melakukan kontrol dalam setiap pengelolaan
Sumber Daya Alam agar sesuai dengan asas keberlanjutan.
o Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan
Sumber daya Alam agar sesuai dengan UU yang berlaku.
o Memberikan sanksi kepada pelanggar hukum.
PENUTUP
ü
KESIMPULAN
Setelah
mempelajari ini, maka dapat ditarik kesimpulannya. Jadi, Sumber Daya Alam yang
menunjang Pembangunan di Daerah Kabupaten Tasikmalaya, yaitu sebagai berikut.
ü
Jenis-Jenis & Keunggulan Sumber Daya Alam Hayati
·
Potensi
Sektor Pertanian
o Komoditas Tanaman Pangan : Padi, Jagung,
kedelai dan Kacang Tanah.
o Komoditas Sayuran : Cabai Merah, Cabai Rawit,
Bawang Daun, Tomat dan Mentimun.
o Komoditas Buah-Buahan : Salak, Pisang,
Mangga, Manggis, Durian Lokal dan Alpukat.
·
Potensi
Sektor Kehutanan
o Jenis Komoditas Hutan Rakyat kayu & Non
Kayu : Hutan Rakyat, Lebah Madu dan Jamur Kayu.
·
Potensi
Sektor Perkebunan
o Komoditas perkebunan : Kelapa, Teh , Kopi,
Cengkeh, Aren, Pandan, Mendong, lada, Karet, dan Jarak.
·
Potensi
Sektor Peternakan
o Ternak Petelur : Ayam Ras dan Itik.
o Ternak Pedaging : Sapi Potong, Domba,
Kambing, Itik (Pedaging) dan Ayam Ras (Pedaging)
o Ternak Perah : Sapi Perah dan Kambing PE
(Betina)
·
Potensi
Sektor Perikanan
o Budidaya Ikan : Ikan Nilem, Ikan Gurame, Ikan
Nila, Ikan Mas dan Udang Galah
o Perikanan Tangkap : Berbagai Jenis Ikan,
Udang-udangan, Kerang-Kerangan, Kepiting dan Biota lainnya
ü
Jenis-Jenis dan Keunggulan Sumber Daya Alam Non Hayati
·
Potensi Sektor Pertambangan
o Emas, Gipsum, Zeolit, Kalsedon, Feldspar,
Lempung, Kaolin, Bentonit, Oniks, Marmer, Batubara, Pasir Besi, Fosfat dan
Logam Mulia.
·
Keunggulan Sumber Daya Energi : 1). PLTD Apung di Kecamatan
Cipatujah
2). PLTG Karaha Bodas di
Kecamatan
Kadipaten
·
Keunggulan Sumber Daya Perairan : Gunung Galunggung, Pantai Cipatujah,
Pantai Sindangkerta, Pantai Pamayangsari, Pantai karangtawulan, Taman Bubujung,
Situ Sanghyang, Taman Cikuya Hirup, Cipanas Cipacing, Ziarah Pamijahan dan
Ziarah Syeh Tubagus Anggariji.
ü
Jenis-Jenis Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar Pembangunan
di Daerah Kabupaten Tasikmalaya
·
Pasir Besi
·
Marmer
·
Batubara
ü
KRITIK & SARAN
Demikianlah makalah sederhana ini yang kami buat tentang “Pengelolaan Sumber Daya Alam”, semoga dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga
dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Namun, tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan, baik dari segi bahasanya, tulisannya
maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka, kami membuka selebar-lebarnya bagi para pembaca yang ingin memberikan
saran dan kritik yang membangun kepada kami, sehingga kami dapat memperbaiki
makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang “Pengeloaan Sumber Daya Alam” ini, demi
perbaikan untuk masa depan.
Wabillahittaufiq Walhidayah Waridho Wal inayah
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh .......