Selasa, 16 Februari 2016

Teks Tantangan


Gafatar Itu Aliran Sesat dan Menyesatkan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan fatwa untuk aliran yang dipercaya anggota organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). MUI menyatakan bahwa aliran Gafatar adalah sesat sekaligus menyesatkan.
Ada 2 alasan MUI memberikan fatwa tersebut. Pertama, Gafatar merupakan metamorfosis dari Al-Qiyadah Al-Islamiyah atau sebuah aliran kepercayaan yang melakukan sinkritisme ajaran dari Alquran, Injil, Yahudi, dan wahyu yang diakui turun dari pemimpinnya. Menurut Ketua Umum MUI, bahwa Gafatar itu guru spiritualnya adalah Ahmad Mussadeq yang telah difatwakan sesat karena mengakui bahwa dirinya adalah seorang nabi. Pertimbangan kedua, Gafatar itu memilih faham Milah Abraham. Faham tersebut dinilai MUI menyimpang dari ajaran Islam yang sesungguhnya karena apabila mereka yang meyakini faham Milah Abraham ini adalah murtad yang berarti keluar dari agama Islam. Selain itu, Gafatar juga melecehkan nama baik Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia.
Terkait fatwa tersebut, MUI juga menyarankan kepadsa para eks anggota Gafatar. Pertama, para ulama diharapkan untuk memberikan pembinaan dan pembimbingan terhadap para pengurus, pengikut, dan simpatisan para eks anggota Gafatar supaya kembali ke ajaran Islam. Kedua, MUI meminta Pemerintah untuk tetap menjamin hak keperdataan kepada para eks anggota Gafatar itu. Termasuk soal hak kepemilikan atas aset dan properti. Ketiga, masyarakat dan umat Islam diharapkan menerima kembali para eks Gafatar yang bertobat dan kembali ke ajaran Islam agar bisa menjadi bagian dari Islam. Terakhir, bahwa masyarakat harus senantiasa mengawasi dan waspada terhadap penyebaran aliran sesat dan apabila telah ada penyelewengan, maka segera melaporkan kepada yang berwenang sesuai dengan ketentuan serta tidak anarkis. 

Jumat, 05 Februari 2016

Kumpulan Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Tasikmalaya



KATA PENGANTAR

      Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang “Pengelolaan Sumber Daya Alam” dengan baik.
     Adapun makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam  ini, telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
      Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan, baik dari segi bahasanya, tulisannya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami membuka selebar-lebarnya bagi para pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik yang membangun kepada kami, sehingga kami dapat memperbaiki makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang “Pengeloaan Sumber Daya Alam” ini, demi perbaikan untuk masa depan.
      Akhirnya, kami mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.


Singaparna, 26 Maret 2015



Penyusun






PENDAHULUAN

v Latar Belakang Masalah
          Pada hakikatnya, Sumber Daya Alam adalah semua potensi dan lingkungan yang amat berharga dan harus disyukuri keberadaannya di muka bumi, karena semua itu merupakan titipan yang amat berharga dari ALLAH SWT yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh dan untuk kesejahteraan manusia.
       Save the World, Go Green, Save Our Earth. Mungkin tidak asing lagi bagi kita semua mendengar slogan-slogan itu dalam kehidupan sehari-hari. Namun realitas saat ini, sangat ironis melihat kala bumi semakin renta, Sumber Daya Alam semakin habis terkikis tak ada lagi cadangan  kekayaan alam yang bisa digunakan kepada generasi masa yang akan datang, karena semua itu diakibatkan oleh perbuatan manusia itu sendiri melalui pengelolaan dan eksploitasi dalam proses penambangan yang kurang bijak dan dalam pengelolaannya tidak berdasarkan prinsip optimal dan lestari serta berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Hanya slogan dan upaya-upaya sosial yang bisa kita lakukan sat ini untuk menyelamatkan bumi ini.

v Identifikasi & Perumusan Masalah
     Masalah yang diangkat dalam makalah ini berkaitan dengan pengelolaan Sumber Daya Alam di Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Untuk memudahkan dan mengarahkan  pembahasan dalam makalah ini, maka dari itu inilah beberapa pertanyaan, diantaranya sebagai berikut :
Ø  Bagaimana Kondisi Geografis di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya ?
Ø  Sebutkan Jenis-Jenis Sumber Daya Alam di Daerah Kabupaten Tasikmalaya ?
Ø  Sebutkan Jenis-Jenis Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar Pembangunan di Daerah Kabupaten Tasikmalaya ?
Ø  Bagaimana Prinsip Optimal & Lestari Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Daerah Kabupaten Tasikmalaya ?
Ø  Bagaimana Peran Kelembagaan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Daerah Kabupaten Tasikmalaya ?

v Tujuan Penulisan
     Secara umum , tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam di Daerah Kabupaten Tasikmalaya.







PEMBAHASAN
ü   Kondisi Geografis

      Kondisi fisik dasar Kabupaten Tasikmalaya secara Geografis terletak antara7°02’29” – 7°49’08” LS (Lintang Selatan) dan 107°10’54” – 108°26’42” BT (Bujur Timur).Secara administratif Kabupaten Tasikmalaya memilki batas wilayah sebagai berikut.
o   Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.
o   Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.
o   Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Garut.
o   Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ciamis.
      Sebagai gambaran umum bahwa Wilayah Kabupaten Tasikmalaya berada pada posisi geografis yang sangat strategis melewati jalur transportasi utama Pulau Jawa Bagian Selatan yang terhubung dengan pusat-pusat pertumbuhan seperti Bandung-Cilacap-Yogyakarta. Posisi ini sangat menguntungkan dalam pengembangan ekonomi dan membuka peluang investasi bagi dunia usaha.
       Disamping itu Kabupaten Tasikmalaya memiliki beberapa potensi unggulan yang layak untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi : sektor agribisnis, kelautan, pertambangan, industri kecil dan menengah serta pariwisata. Sektor-sektor tersebut dalam kerangka kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya merupakan core bisnis dan berpeluang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hingga saat ini, pemanfaatan/eksploitasi sektor-sektor tersebut belum tergali secara maksimal dan memerlukan kehadiran investor dalam pengembangan lebih lanjut.

ü Jenis – Jenis Sumber Daya Alam di Daerah Kabupaten Tasikmalaya

v Potensi Sektor Pertanian
      Penggunaan lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian tanaman pangan dan hortikultura seluas 132.044 Ha yang terdiri dari :                                           
a.  Lahan Sawah                                                                : 49.460 Ha.        
b.  Lahan Bukan Sawah, yang terdiri dari                        : 82.584 Ha.        
·         Lahan tegalan/kebun                                                         : 48.930 Ha.
·          Lahan ladang/huma                                                          : 24.798 Ha.
·          Sementara tidak diusahakan                                             :   1.455 Ha.
·          Lahan lainnya (Pekarangan yang ditanami Pertanian)     :   7.401 Ha.    
           1)        Komoditas Tanaman Pangan :
No.
Komoditas
Luas Areal Tanam
(Ha)
Produksi/th
(ton)
Lokasi Kecamatan
1
Padi
133.203
855.197
Tersebar
2
Jagung
10.239
55.291
Karangnunggal, Salopa, Salawu Bantarkalong, Parungponteng Pancatengah, Cipatujah, Kadipaten Cigalontang, Rajapolah dan Sodonghilir
3
Kedelai
2.128
2.807
Cipatujah, Jatiwaras, Sukaraja
Pancatengah, dan Parungponteng
4
Kacang Tanah
3.061
4.607
Salopa, Pancatengah, Cikalong, Jatiwaras, Cipatujah, Kadipaten
Karangnunggal, dan Cineam,












           2)        Komoditas Sayuran :
No
Komoditas
Luas Areal Tanam
(Ha)
Produksi/Th
(ton)
Lokasi Kecamatan
1
Cabai Merah
1.625
24.855
Cigalontang, Sariwangi, Taraju Leuwisari, Puspahiang, Salawu Cisayong, Sukahening, Sukaratu,Bojonggambir, Sukaratu dan Sodonghilir.
2
Cabai Rawit
272
2.416
Puspahiang Taraju, Sariwangi Salawu, Sukaratu dan Jatiwaras
3
Bawang Daun
467
2.547
Sariwangi, Sukaratu, Cisayong, Sukahening, Sodonghilir, dan Salawu
4
Tomat
433
5.533
Salawu, Puspahiang, Sariwangi, Cisayong, Sukahening, Ciawi, dan Cigalontang dan Leuwisari
5
Mentimun
1.136
14.223
Singaparna, Leuwisari, Cisayong,Mangunreja,Padakembang Sariwangi, Sukahening dan Sukarame

           3)        Komoditas Buah-Buahan :
No
Komoditas
Luas Areal Tanam
      (Ha)
Produksi/Th
(Kw)
Lokasi Kecamatan
1
Salak
29
43.377
Kecamatan Cineam, Manonjaya,
Karangjaya dan  Gunung Tanjung
2
Pisang
303
113.196
 Cipatujah, Pancatengah, Salopa,
 Jatiwaras dan Cineam
3
Mangga
82
40.081
Cipatujah, Salopa, Jatiwaras Cikalong, Cineam dan Karangnunggal
4
Manggis
298
12.100
Puspahiang, Sukaraja, Jatiwaras Tanjungjaya, Mangunreja, Salawu, dan Sodonghilir
5
Durian Lokal
169
8.794
Jatiwaras, Sukaraja, Salopa, Cibalong, Cikatomas dan Karangnunggal
6
Alpokat
191
33.773
Salawu, Sukaratu, Taraju, Salopa, Manonjaya, Tanjungjaya, Kadipaten


v Potensi Sektor Kehutanan
      Kabupaten Tasikmalaya mempunyai lahan kering seluas 225.182 Ha merupakan potensi untuk pengembangan tanaman hutan rakyat dan perkebunan.
      Potensi sektor kehutanan terdiri dari :
a.       Potensi Hutan Negara seluas 43.863,82 Ha terdiri dari :
§  Hutan Lindung (HL)                                         :  16.425,56 Ha.
§  Hutan Produksi (HP)                                           5.000,47 Ha.
§  Hutan Produksi Terbatas (HPT)                          :  22.437,79 Ha
b.      Potensi Lahan Kritis seluas 8.772 Ha yang tersebar di 39 Kecamatan
c.       Potensi Hutan Rakyat seluas 40.931 Ha yang tersebar di 39 Kecamatan

1)    Jenis Komoditas Hutan Rakyat Kayu & Non Kayu :

No.
Komoditas
Luas Areal
(Ha)
Produksi/Th
Lokasi Kecamatan
1
Hutan Rakyat
40.931,00
388.633  M3
Tersebar
2
Bambu
5.302,00
1.908.540 btg
Tersebar
3
Lebah Madu
751 stup
574 kg
Cipatujah, Cikatomas, Salawu, Karangjaya Taraju Bojonggambir, Sodonghilir,Puspahiang, Pagerageung, Karangjaya dan Mangunreja dan Cineam
4
Jamur Kayu
265.720 log
126.180 kg
Rajapolah, Mangunreja, Manonjaya, Salawu, Cineam dan Karangnunggal

v Potensi Sektor Perkebunan
Luas areal perkebunan Kabupaten Tasikmalaya seluas 55.209,33 Ha yang terdiri dari :
a.Perkebunan Rakyat seluas 49.669,31 Ha
b.Perkebunan Besar Swasta (PBS) luas tanaman 3.738,60 Ha
c.PTP Nusantara VIII/Bagjanegara dengan luas tanaman 1.801,43 Ha
      Komoditi perkebunan rakyat yang dikembangkan oleh masyarakat ada 10 jenis yang terdiri dari 5 (lima) komoditi unggulan yaitu kelapa, teh, kopi, cengkeh, dan karet sedangkan komoditi rintisan/prosfektif yaitu aren, mendong, lada, kakao dan jarak. 


1)    Komoditas Perkebunan

No.
Komoditas
Luas Areal
(Ha)
Produksi/Th
(ton)
Lokasi Kecamatan
1
Kelapa
29.914,9
25.824
Cikalong, Cipatujah, Karangnunggal, Cibalong, Cikatomas, Bantarkalong, Parungponteng dan Pancatengah
2
Teh
9.394,2
10.528
Taraju, Bojonggambir, Sodonghilir Salawu, Cigalontang dan Pagerageung.
3
Kopi
1.508,9
1.112
Karangnunggal, Bojonggambir, Cibalong, Puspahiang, Salopa, Manonjaya dan Pancatengah.
4
Cengkeh
2.386,4
496
Cineam, Kadipaten, Salopa, Cikalong,Karangnunggal, Cipatujah, Bojonggambir dan Sodonghilir
5
Aren
1,998,0
349,99
Culamega, Kadipaten, Salawu, Sodonghilir, Karangnunggal, Pagerageung, Sukahening,
Bojonggambir,  Bantarkalong, Cigalontang Cineam, Cikalong dan Cipatujah
6.
Pandan
564,45
193,69
Parungponteng, Pagerageung, Rajapolah, Karangnunggal. Sukaresik, Cikalong, dan Cipatujah.
7
Mendong
189,0
1.542,95
Manonjaya, Cineam, Salopa, dan Gunungtanjung.
8
Lada
765,2
282,10
Salopa, Manonjaya, Cineam, Salawu, Cisayong, Cipatujah, Cikatomas dan Bantarkalong.
9
Karet
978,8
71,92
Cipatujah, Karangnunggal, Salopa, Cikatomas, Karangjaya dan Pancatengah.
10
Jarak
200,4
341,75
Karangnunggal, Bojongasih dan Bantarkalong.






v Potensi Sektor Peternakan
      Pembangunan sub sektor peternakan merupakan salah satu core bisnis dalam lingkup kebijakan pembangunan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
       Secara histories kegiatan peternakan telah menyatu dengan kehidupan masyarakat sehingga menjadi bagian dari kultur masyarakat serta menjadi penopang perekonomian masyarakat. 
      Daging, telur dan susu merupakan produk utama sub sektor peternakan yang sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan gizi masyarakat. 
      Komoditas ternak strategis di Kabupaten Tasikmalaya meliputi sapi potong, domba, sapi perah, kambing, ayam ras pedaging dan itik.  Pada tahun 2011 perkembangan populasi ternak tersebut berkisar antara 1,72 s/d 46,22% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan jenis ternak yang prospektif  untuk dikembangkan saat ini  adalah sapi potong, kambing PE dan itik (bebek) pedaging.
      Peluang pasar untuk komoditas sapi potong sangat terbuka lebar, setiap tahunnya permintaan sapi potong tidak kurang dari 14.000 ekor, sedangkan dari potensi lokal baru terpenuhi sekitar 15%,  sisanya sebesar 85% harus mendatangkan dari luar Propinsi Jawa-Barat antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur dan impor.
1)    Daya Dukung Sumberdaya Agrobisnis dan Sumber Daya Manusia
      Daya dukung Sumber Daya Agrobisnis dan Sumber Daya Manusia terhadap pengembangan Peternakan (Sapi Potong) di Daerah Kabupaten Tasikmalaya,yaitu sebagai berikut :
No
Sumberdaya
Satuan
Potensi
Lokasi Kecamatan
1
Tanah Pengangonan
Ha
8.600,52
Tersebar
2
Kebun Rumput Intensif
Ha
250
Tersebar
3
Limbah Pertanian
Ton/BK/Thn
449.256,62
Tersebar
4
Produksi Rumput
Ton/BK/Thn
185.877,75
Tersebar
5
Kapasitas Tampung Ternak
ST
182.325,22
Tersebar
6
Pemanfaatan Kapasitas Tampung
Persen
25,22
Tersebar
7
Kapasitas Penambahan
ST
155.125
Tersebar
8
Jumlah RTP Sapi Potong
KK
16.351
Tersebar
9
Balai Bibit Ternak Sapi Potong
Buah
1
Pancatengah
10
Rumah Potong Hewan
Buah
4
Ciawi, Manonjaya dan Singaparna
11
Pasar Hewan Ternak Besar
Buah
2
Manonjaya dan Pancatengah
12
Pos Kesehatan Hewan
Buah
3
Bantarkalong, Jatiwaras dan Cikalong
13
Pos Kesehatan Hewan Terpadu
Buah
3
Cipatujah, Cikatomas dan Pagerageung
14
Laboratorium Kesehatan Hewan
Buah
1
Tersebar
15
Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan
Lokasi
13
Cipatujah,Cibalong, Bantarkalong, jatiwaras, Salopa, Pancatengah, Cikatomas, Taraju Cikalong, Karangnunggal, Cineam, Parungponteng dan Sukaraja
11
Tenaga Inseminator
Orang
58
Tersebar
12
Pemeriksa kebuntingan
Orang
21
Tersebar
13
Asisten Teknis Reproduksi
Orang
7
Tersebar
14
Medik Veteriner
Orang
2
Tersebar
15
Paramedik Veteriner
Orang
4
Tersebar
16
Pengawas Mutu Pakan
Orang
3
Tersebar
17
Pengawas Mutu Bibit Ternak
Orang
5
Tersebar
18
Penyuluh Peternakan
Orang
27
Tersebar
1)    Ternak Petelur :
No.
Komoditas
Produksi/thn
(ton)
Permintaan/thn
(ton)
Lokasi Kecamatan
1
Ayam Ras
6.921,474 ton/thn
10.000 ton/thn
Pagerageung,  Leuwisari dan Cibalong
3
Itik
904,089 ton/thn
1.500 ton/thn
Sukaratu, Cisayong, Rajapolah
Singaparna dan Leuwisari.



2)    Ternak Pedaging :

No.
Komoditas
Penyediaan
Permintaan
Lokasi Kecamatan
(ekor)
(ekor)
1
Sapi Potong
2.100 ekor/thn
14.000 ekor/thn
Pancatengah, Cikalong, Cipatujah, Cibalong, Parungponteng, Sodonghilir
Karangnunggal, Cikatomas, Salopa, Jatiwaras, Bantarkalong, Bojongasih, dan Sukaraja.
2
Domba
275.851
350.000
Cisayong, Salawu Sukahening  Singaparna, Sukarame, Pagerageung, Cipatujah, Karangnunggal, Bantarkalong, Cibalong, Parungponteng, Bojongasih, Taraju, Bojonggambir, Sodonghilir, dan Cigalontang.
3
Kambing
70.726
80.000
Sariwangi, Cineam, Jamanis, dan Kadipaten
4
Itik (Pedaging)
11.000 ekor/bln
160.000 ekor/bln
Lokal : 25%
Luar daerah 75%
Leuwisari, Sukarame, Pagerageung, dan Sukaratu
5




Ayam Ras Pedaging
2.800.000 ekor/bln
Lokal : 700.000 ekor/bln
Luar daerah terutama Bandung dan DKI:: 2.100.000 ekor/bln
Tersebar

3)    Ternak Perah :

No.
Komoditas
Produksi
Permintaan
Lokasi Kecamatan
1
Sapi Perah
4.013,88 ton/thn
5.000 ton/thn
Pagerageung, Salawu, Ciawi dan Cisayong
2
Kambing PE (Betina)
160 liter/bln

300 liter/bln
Lokal : 20%
Garut, Bandung (80%)
Sariwangi, Leuwisari, Jamanis dan Cineam




v Potensi Sektor Perikanan
Sektor Perikanan Budidaya
      Kabupaten Tasikmalaya sejak dahulu dikenal sebagai salah satu sentra budidaya ikan air tawar di Propinsi Jawa-Barat. Komoditas  yang sangat prospektif untuk dikembangkan meliputi ikan mas, nilem, gurame, nila dan udang galah.  Produksi ikan air tawar di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2011 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 10,46% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
1)    Potensi  Produksi  dan Pemanfaatan Per Cabang Usaha Perikanan.

No
Cabang Usaha
Potensi
Pemanfaatan
Persentase (%)
1
Tambak
200 Ha
20 Ha
10,00
2
Tambak Biocrete
1.500 Ha
-

3
Kolam Air Tenang (KAT)
Pembesaran :
3.689,97 Ha
Pembenihan :
366,59 Ha
Pembesaran :
3.295,20 Ha
Pembenihan:
299,86
Pembesaran :
89,30
Pembenihan :
81,80
4
Sawah Ikan
6.961,77 Ha
4.907,63 Ha
69,80
5
Kolam Air Deras (KAD)
84 unit
32 unit
38,09
6
Keramba Jaring Apung (KJA)
150 unit
37 unit
24,67
7
Karamba
100 unit
74 unit
74,00

2)    Daya Dukung
                 Daya dukung Sumberdaya Agrobisnis dan SDM terhadap pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut :
No
Sumberdaya
Satuan
Lokasi Kecamatan
1
Pasar Ikan
4 buah
Padakembang, Singaparna, Cieunteung dan Jatihurip
2
UPTD Pengembangan Benih Ikan
4 buah
Rancapaku Padakembang, Cibeuti Tasikmalaya, Cogreg Cikatomas, dan Padakembang
3
Laboratorium Kesehatan Hewan
1 buah
Kabupaten Tasikmalaya
4
Pembudidaya ikan di kolam
63.515 orang
Tersebar
5
Pembudidaya ikan di sawah
23.836 orang
Tersebar
6
Pembudidaya ikan di kolam air deras
32  orang
Tersebar
7
Nelayan Perairan umum
8.165 orang
Tersebar
8
Pedagang ikan
1.935 orang
Tersebar
9
Bandar Ikan Air Tawar
150 orang
Tersebar

3)    Perikanan Budidya :
No.
Komoditas
Produksi/th
(ton)
Permintaan/th
(ton)
Lokasi Kecamatan
1
Ikan Nilem
8.932,39
12.000
Sukarame, Singaparna,  Leuwisari,  Sukaratu, Padakembang, Sariwangi, dan Cisayong.
2
Ikan Gurame
808,85
16.000
Singaparna, Leuwisari, Sukaratu, Manonjaya, Sukarame, Cineam,
Mangunreja, dan Cisayong.
3
Ikan Nila
8.509,46
20.000
Cineam, Mangunreja, Sukaratu, Singaparna, Cigalontang, Leuwisari, Padakembang.
Sariwangi, Sukahening, Cisayong, Rajapolah, dan Pagerageung.
4
Ikan Mas
6.214,22
10.000
Singaparna, Sukarame, Leuwisari, Padakembang, Sukaratu, dan Cisayong
5
Udang Galah
59,68
2.200
Mangunreja, Cigalontang, Sukaratu, dan Cisayong

4)    Perikanan Tangkap :
      Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi kelautan yang besar, yang berada di wilayah pesisir selatan dengan panjang pantai 50,314 km mencakup 3 kecamatan (Cipatujah, Cikalong dan Karangnunggal).   Potensi sumber  daya kelautan baru termanfaatkan sebesar 13,44%.  Hal tersebut terbentur pada keterbatasan sumberdaya manusia, dan sarana prasarana yang dimiliki oleh nelayan seperti perahu, mesin dan alat tangkap.
a.       Jenis biota laut yang dominan:
   > Jenis ikan produksi 6.640 ton/tahun
b.     > Udang-udangan 10 ton/tahun
c.     > Rumput laut 5 ton/tahun
d.          Kerang-kerangan 8 ton/tahun
e.          Kepiting 15 ton/tahun
f.          Biota lainnya 5 ton/tahun
5)    Daya Dukung Sumber Daya Kelautan dan Sumber Daya Manusia
Daya dukung Sumberdaya Kelautan dan SDM terhadap pengembangan perikanan tangkap  di Kabupaten Tasikmalaya sbb :
No.
Sumberdaya
Jumlah
Lokasi Kecamatan
1
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
2 buah
Cipatujah dan Cikalong
2
Tempat Pelelangan Ikan
2 buah
Cipatujah dan Cikalong
3
Armada Tangkap :
a.Kapal motor
  b. Motor tempel
              c. Perahu Tanpa Motor

1 buah
148 buah
113 buah

Cipatujah
Cipatujah, Cikalong
Cipatujah, Cikalong
4
Nelayan
3.853 orang
Cipatujah dan Cikalong, Karangnunggal
ü Jenis-Jenis & Keunggulan Sumber Daya Alam Non Hayati Di Daerah Kabupaten Tasikmalaya
v Potensi Sektor Pertambangan
      Di Daerah Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi tambang yang sangat melimpah. Inilah Berbagai Jenis Tambang yang ada di Daerah Kabupaten Tasikmalaya, sebagai berikut.
No
Komoditas
Hasil Tambang
Luas Areal
(Ha)
Komposisi Kimia
Warna/Bentuk/Sifat
Lokasi Kecamatan
1
Emas
184
Cu : 0,37%,  Au : 1gr/ton, Pb : 2,4%
Emas/Bulion/
Malleble
Cineam, Salopa, Karangjaya, Salawu, Taraju,Pancatengah,dan Bojonggambir.
2
Gipsum
53
SiO2 : 3,06%;
Al2O3 :0,30%;
CaO : 31,40%;
MgO : 3,43%.
Putih Bening/
Kristalin berserabut/
Massif
Cikalong
dan
Karangnunggal
3
Zeolit
1078
SiO2 :68,40%;
Al2O3:13,16%;
Fe2O3 : 2,35%;
CaO : 3,66%;
MgO : 1,02%;
Na2O : 1,05%.
Kehijau-hijauan/
Butiran/Kristal/
Massif
Cikalong,Cipatujah,dan Karangnunggal
4
Kalsedon
2.712
SiO2
Putih/Bervariasi/
Bervariasi
Ciceuri dan Cipatujah
5
Feldspar
15
KAlSi3O8,
NaAlSi3O8, CaAl2Si2O8, BaAl2Si2O8, K,Na,Ca
Putih keabu-abuan, merah jambu, coklat kuning dan hijau/
batuan/asam maupun basa

Cipatujah
6
Lempung
65
SiO2 : 59,40%;
Al2O3 :21,87%;
Fe2O3 : 6,82%;
CaO : 0,17%;
TiO2 : 0,84%.
Putih kekusaman/
Berbutir Kasar/
Liat agak gembur
Cipatujah
7
Kaolin
1.200
 SiO2 :71,20%;
Al2O3:13,36%;
Fe2O3 : 2,0%;
MgO : 3,55%;
K2O : 0,27%;
Na2O : 0,51%
TiO2 : 0,26%.
Putih/Butiran/Plastis
Salopa,Cikalong,
Cipatujah,Ciawi dan Manonjaya
8
Bentonit
80
SiO2 : 52,40%;
Al2O3 :19,01%
Fe2O3 : 3,49%;
K2O3 : 0,30%;
Na2O : 0,84% NilaiCEC80,4;
Putih/Butiran Halus/
Struktur yang Unik
Karangnunggal,
Bojongasih,
Cibalong,Cikalong,
Padakembang dan
Cikatomas
9
Oniks
47
CaCo3
Putih atau Hitam/
Simetris/
Baik dan Bersih
Parung Ponteng
10
Marmer
624
SiO2 0.13 % , AlO3 0.31 %, Feo3 0.04 %, CaO 55.07 %
abu-abu//Massif
Parung Ponteng
11
Batubara
93.7
Si02, A1203, Fe203, Ti02, Mn304, CaO, MgO, Na20, K20
Bervariasi/
Cekungan Stabil/
Tergantung Unsur Kimia
Taraju, Bojongasih, Cikalong, Taraju, Bojonggambir, Cikatomas, Bantarkalong.
12
Pasir Besi
2.268
Fe3O4, Fe2O3, FeTiO3,Al2O3, SiO2, V2O5,P,S
Hitam/Butiran/
Kemagnetan
Cikalong
dan
Cipatujah
13
Fosfat
31
Ca3(PO4)2
Putih Kehijauan/
Lensa/Fosfor
Kawalu
14
Logam Mulia
2.702
Fe2 03
Bervariasi/
Kerak/Keras
Cineam,Cikatomas,Salopa,Cipatujah,
Cikalong,Toblong,
dan Singajaya

v Keunggulan Sumber Daya Energi
       Kabupaten tasikmalaya mempunyai luas wilayah sebesar 2.708,81 km2 atau 270.881Ha, yang di dalamnya terkandung Sumber Daya Alam dan potensi energi yang melimpah, baik di dalam permukaan tanah maupun di atas permukaan tanah.Di dalam perut bumi daerah Kabupaten Tasikmalaya terkandung mineral,batubara dan minyak bumi, yang merupakan hasil proses fosil berjuta tahun yang lalu.
       Energi adalah modal dasar dalam melakukan pembangunan daerah di Kabupaten Tasikmalaya.Setiap kegiatan di era modern ini, memerlukan energi untuk menggerakannya. Ketersediaan sumber energi, mutlak diperlukan untuk menjalankan berbagai aktivitas dalam berbagai kehidupan.
       Kebutuhan energi di daerah Kabupaten Tasikmalaya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan pertambahan jumlah penduduk di daerah Kabupaten Tasikmalaya yang terus meningkat, pembangunan industri yang semakin pesat, dan pembangunan wilayah yang terus terjadi di daerah Kabupaten Tasikmalaya.
      Potensi Sumber daya Energi di daerah Kabupaten Tasikmalaya cukup melimpah, mulai dari Sumber Energi Tak Terbarukan yang berasal dari fosil, seperti minyak bumi dan batubara.
      Sumber Daya Energi Terbarukan di daerah Kabupaten Tasikmalaya, memiliki potensi lebih, dibandingkan dengan sumber energi yang berasal dari fosil.Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat diperbarui dan ketersediannya melimpah di dalam seperti sinar matahari,angin,air dan panas bumi.Sumber energi terbarukan tersebut tidak dapat langsung dipakai melainkan harus diolah terlebih dahulu menjadi bentuk lain agar dimanfaatkan.
       Beberapa contoh keunggulan Sumber Energi Terbarukan yang terdapat dan digunakan di daerah Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut.
No
Nama Pembangkit Listrik
Tenaga
Lokasi Kecamatan
1
PLTD Apung
Diesel
Cipatujah
2
PLTG Karaha Bodas
Geothermal
Kadipaten

v Keunggulan Sumber Daya Perairan
      Kabupaten Tasikmalaya juga menyimpan potensi pariwisata yang cukup menjanjikan dengan keragaman daya tarik wisata yang dimiliki. Karakteristik potensi wisata di kabupaten ini terdiri dari wisata pegunungan, wisata pantai, wisata petualangan dan wisata budaya/religi. Peluang pengembangan investasi di sektor pariwisata adalah pembangunan sarana akomodasi wisata yang representatif maupun sarana penunjang wisata lainnya.
No
Obyek Wisata
Daya Tarik Wisata
Lokasi/Kecamatan
1
Gunung  Galunggung
-Kawah
Desa Linggajati
Kecamatan Sukaratu
-Kolam renang air panas
-Bak rendam air panas
-Curug/air terjun
-Outbound area
-Camping Ground
-Area paralayang/gantole
-Panorama alam sangat indah
2
Pantai Cipatujah
- Panorama pantai
Desa Cipatujah
Kecamatan Cipatujah
- Hotel/akomodasi
- Sarana rekreasi air
- Kolam renang
- Restoran/rumah makan
- Atraksi balap kebo
3
Pantai Sindangkerta
- Panorama pantai
Desa Sindangkerta
Kecamatan Cipatujah
- Hotel/Restaurant
- Sarana rekreasi air
- Biota laut
- Konservasi penyu
4
Pantai Pamayangsari
- Panorama pantai
Desa Cikawunggding
Kecamatan Cipatujah
- Balai Penangkaran Penyu
- Sarana rekreasi air
- Pelabuhan nelayan
- Restoran/rumah makan
-  -Even syukur nelayan
5
Pantai Karangtawulan
- Panorama pantai
Desa Cimanuk
Kecamatan Cikalong
- Akomodasi/pondok wisata
- Budidaya udang
- Restoran/rumah makan
- Pelabuhan nelayan
- Tempat pelelangan ikan
- Nusa Manuk & Nusa Kolotok
6
Taman Bubujung
- Panorama alam
Desa Ciheras
Kecamatan Cipatujah
- Sarana rekreasi air
- Restoran/rumah makan
7
Situ  Sanghyang
- Panorama alam
Desa Cilolohan
dan
Desa Cibalanari
 Kecamatan Tanjungjaya

- Atraksi seni budaya
- Sarana outbond
- Sarana pemancingan
- Rekreasi air
- Ziarah ke Makam
Prabu Linggawastu
8
Taman Cikuya Hirup
- Panorama alam
Desa Cikawungading Kec. Cipatujah
- Sarana rekreasi air
- Restoran/rumah makan
- Balai Penangkaran Penyu
9
Cipanas Cipacing
- Kolam renang air panas
Desa Banjarsari
Kec. Sukaresik
- Bak rendam air panas
- Sarana Pengobatan
- Mainan anak-anak
- Rumah makan/kios wisata
10
Ziarah Pamijahan
- Makam Waliyulloh Syeh Abdul
Desa Pamijahan
Kecamatan Bantarkalong
Muchyi dan Chotib Muwahid
- Goa Saparwadi
- Pemondokan
- Mesjid
- Rumah makan
- Kios wisata

11
Ziarah
Syeh Tubagus Anggariji
- Makam Syeh  Tubagus Anggariji
Desa Cikalong
Kec. Sodonghilir
- Tangga Goa Daha
- Sumber Air Cikahuripan






































ü Jenis-Jenis Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar Pembangunan di Daerah Kabupaten Tasikmalaya
        Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah yang sedang giat melakukan pembangunan di berbagai sektor.Pembangunan yang dilakukan di daerah Kabupaten Tasikmalaya melibatkan berbagai komponen,salah satunya Sumber Daya Alam.
Keberadaan Sumber Daya Alam ini dimanfaatkan sebagai komoditas unggulan daerah Kabupaten Tasikmalaya, juga dimanfaatkan sebagai penggerak pembangunan.
      Sebagai modal dasar pembangunan nasional, Sumber Daya Alam tentunya harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar dapat menyejahterakan seluruh penduduk daerah di Kabupaten Tasikmalaya.
       Pemanfaatan Sumber Daya Alam puh harus mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan, yakni pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pada masa sekarang, tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya.
v Hakikat Pembangunan Nasional
      Pembangunan Nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat di daerah Kabupaten Tasikmalaya. Pembangunan nasional dilaksanakan bersama-sama antara masyarakat dengan pemerintah dengan berprinsip manusisa seutuhnya dan manusia seluruhnya.
v Sumber Daya Alam Sebagai Modal Dasar Pembangunan
       Sumber Daya Alam yang meilmpah tentu memilki peranan penting dalam pembangunan daerah di Kabupaten Tasikmalaya, tetapi Sumber Daya Alam yang melimpah bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan dalam pembangunan di daerah Kabupaten Tasikmalaya.
      Faktor Sumber Daya Manusia tentu memiliki peranan penting karena Sumber Daya Manusia sebagai modal atau aset dalam melaksanakan pembangunan nasional.Jadi,potensi Sumber daya Alam yang melimpah, akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia di daerah Kabupaten Tasikmalaya.
       Beberapa cadangan Sumber Daya Energi (non-renewable) yang dieksplorasi sejak dahulu, yaitu sebagai berikut.
No
Komoditas
Produksi (ton)
Lokasi Kecamatan
1
Pasir Besi
91.395,426
Cikalong,Cipatujah dan Karangnunggal
2
Marmer
132.600.000
Parung Ponteng
3
Batubara
40.253,007
Bantarkalong dan Taraju





ü Pengelolaan Sumber Daya Alam
v Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam
      Pemanfaatan SDA, harus mengutamakan dua prinsip, yaitu prinsip optimal dan prinsip lestari. Hal ini disebabkan karena sumber daya alam yang tersedia saat ini tidak hanya diperuntukkan untuk generasi ini saja, tetapi juga akan digunakan untuk generasi yang akan datang.
1)    Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Optimal
      Optimalisasi sumber daya alam dapat berupa pemanfaatan sumber daya alam dengan cara mengambil kekayaan alam secara menyeluruh dengan memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko kerugian, demi kepentingan masyarakat di daerah Kabupaten Tasikmalayat, tetapi tetap memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam tersebut dikemudian hari. Optimalisasi pengambilan sumber daya alam ini, tidak serta merta mengizinkan untuk mengambil seluruh kekayaan alam tanpa batas dan tanpa perencanaan yang matang, melainkan dilakukan secara arif dan bijaksana, dengan menerapkan asas pembangunan berkelanjutan.
      Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masa kini, tentu saja tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi masa mendatang. Artinya, dalam eksploitasi kekayaan alam yang ada, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada masa sekarang, tetapi dilakukan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang.
      Dengan adanya sumber energi alternatif, tentu akan dapat mengurangi penggunaan sumber energi tidak terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara. Penggunaan sumber energi alternatif juga akan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan efek negatif pada Sumber Daya Alam, seperti: air, udara, hutan, dan lain-lain.
2)    Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Lestari
     Sumber daya alam dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat di daerah Kabupaten Tasikmalaya, dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Lestari yang dimaksud adalah upaya pengelolaan sumber daya alam beserta ekosistemnya dengan tujuan mempertahankan sifat dan bentuknya. Jadi, prinsip lestari adalah segala daya upaya yang dilakukan untuk menjaga sumber daya alam yang ada, tetap ada, baik dilihat dari sifatnya maupun dari bentuknya.
      Dengan demikian, sumber daya alam harus senantiasa dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan nasional. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan diseluruh sektor dan wilayah, menjadi prasyarat utama untuk diinternalisasikan kedalam kebijakan dan peraturan perundangan, terutama dalam mendorong investasi pembangunan jangka menengah. Prinsip-prinsip tersebut, saling bersinergis dan melengkapi dengan pengembangan tata pemerintahan yang baik berdasarkan pada pasal 2 (C) tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yaitu asas partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
     

Contoh konsep lestari dalam pengelolaan SDA:
1. Menggunakan Pupuk Alami (Organik)
      Penggunaan pupuk alami atau pupuk organik dalam pertanian merupakan pilihan yang sangat tepat, karena dapat menjaga kelestarian tanah. Kandungan mineral serta zat-zat didalam pupuk organik, sangat cocok untuk menyuburkan tanah, dan zat-zat tersebut tidak mengandung bahan kimiawi, sehingga sangat ramah lingkungan.
     Oleh karena itu, kesuburan tanah yang dipupuk dengan pupuk organik, tidak akan mudah hilang, karena selalu mengalami regenerasi oleh jasad hidup yang terkandung didalam pupuk organik. Berbeda dengan pupuk kimia, tidak semua dapat diuraikan oleh jasad renik didalam tanah, sehingga dalam jangka waktu yang lama akan mengendap dan akan merusak tanah.
2. Penggunaan Pestisida Sesuai Kebutuhan
      Dalam industri pertanian, penggunaan pestisida merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk mencegah serangan hama penyakit. Namun, untuk mendukung kelestarian sumber daya alam, pestisida yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan, agar residu yang dihasilkan tidak begitu banyak dan mengendap.
     Sebab, jika residu yang mengendap sudah terlalu banyak pada tempat yang sama, dapat mempengaruhi kesuburan tanah serta kualitas tanamannya sendiri, karena terlalu banyak mengandung bahan kimia.
3. Pelestarian Tanah (Tanah Datar, Lahan Miring / Perbukitan)
      Upaya pelestarian tanah dapat kita lakukan dengan menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi), terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang miring posisi tanahnya, perlu dibangun terasering atau sengkedan untuk menghambat lajunya aliran air hujan.
4. Pelestarian Udara
      Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga udara, agar tetap bersih dan sehat, antara lain: 
a)      Menggalakkan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang berbahaya bagi manusia, dan mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Disamping itu, tumbuhan juga mengeluarkan uap air sehingga kelembaban udara akan tetap terjaga,
b)      Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor dan cerobong asap, merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri.
      Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik,
c)      Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atsmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC atau kulkas serta dipergunakan diberbagai produk kosmetik.
5. Pelestarian Hutan
       Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini, tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak yang berhubungan dengan air,tanah dan udara..Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan: 
a)      Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul,
b)      Melarang pembabatan hutan,
c)      Menerapkan sistem tebang-pilih dalam menebang pohon,
d)     Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan, dan
e)      Menerapkan sanksi yang berat, bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengolahan hutan.
      Dengan adanya pelestarian hutan, maka akan timbul keuntungan dari pelaksanaan dalam melestarikan hutan, yaitu sebagai berikut.
o   Tumbuh-tumbuhan dapat mengatur dan menyaring air, mencegah banjir, dan menimbulkan mata air.
o   Tumbuh-tumbuhan dapat menyuburkan tanah, dapat mencegah erosi, dan bahaya longsor.
o   Tumbuh-tumbuhan dapat menimbulkan udara yang segar, sebab tumbuhan mengganti karbondioksida (CO2) dan melepaskan oksigen (O2) yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas.
6. Pelestarian Flora & Fauna
      Kehidupan di bumi, merupakan sistem ketergantungan antara: manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitar. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut, akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.Oleh sebab itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak harus diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.
      Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna diantaranya adalah: mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa, serta melarang kegiatan perburuan liar.
      Suaka margasatwa adalah suatu kawasan hutan, tempat melindungi hewan-hewan tertentu dan tidak untuk diburu.Sedangkan, cagar alam adalah kawasan hutan untuk melindungi: hewan, tumbuhan, tanah, dan tempat-tempat bersejarah lainnya
7. Pelestarian Laut & Pantai
      Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang  mempunyai wilayah pesisir dan lautan yang sangat luas yang terdapat di tiga Kecamatan yaitu, Kecamatan Cikalong, Cipatujah, dan Karangnunggal dengan panjang garis pantai 56 km.
       Kerusakan biota laut dan pantai, lebih banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, pengrusakan hutan bakau, dan pengrusakan hutan bakau karang di laut merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.
            Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai, dapat dilakukan dengan cara:
a)      Melakukan reklamasi pantai dengan cara menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai,
b)      Melarang pengambilan batu karang yang berada disekitar pantai maupun di dasar laut, dan
c)      Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya, dalam mencari ikan.

































ü Peran Kelembagaan dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
       Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di daerah Kabupaten Tasikmalaya, dikelola oleh beberapa pihak, baik dari pihak Pemerintah maupun Swasta. Kedua pihak saling mendukung satu sama lain dalam membuat regulasi (peraturan) SDA, menjadi operator pengelolaan SDA, dan saling mengontrol dalam pengelolaan SDA.
       Bahwa pola pengelolaan Sumber Daya Alam itu, meliputi aktivitas : merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi Sumber Daya Alam, pendayagunaa Sumber daya Alam, dan pengendalian Sumber Daya Alam dengan prinsip optimal dan lestari yaitu cara mengambil kekayaan alam secara menyeluruh dengan memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko kerugian, demi kepentingan masyarakat di daerah Kabupaten Tasikmalayat, tetapi tetap memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam tersebut dikemudian hari dan demi kemakmuran  rakyat di daerah Kabupaten Tasikmalaya, serta tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
      Pola pengelolaan Sumber Daya Alam disusun secara terkoordinasi di antara isntansi terkait, berdasarkan asas kelestarian ,asas keseimbanagn fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi, asas kemanfaatan, asas keterpaduan dan asas keserasian, asas keadilan, asas kemandirian, serta asas transparansi dan akuntabilitas.
      Lembaga dalam pengelolaan Sumber Daya Alam , dibagi menjadi 3 kategori, yaitu operator, regulator, dan kontrol.
v Lembaga Operator dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
      Lembaga Operator adalah lembaga yang secara langsung melaksanakan pengelolaan Sumber Daya Alam. Kegiatan yang dilakukan meliputi : pengambilan, pengolahan, dan pemasaran Sumber Daya Alam.
       Lembaga Operator di daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam  yaitu Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)  yaitu badan usaha yang didirikan oleh pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan berorientasi untuk mendapatkan keuntungan.
         Menurut bentuk hukumnya, Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang ada di Kabupaten Tasikmalaya yaitu Badan Usaha Perseorangan. Badan Usaha Perseorangan adalah badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin serta dipertanggungjawabkan oleh perseorangan dan bertujuan untuk mendapatkan laba (peningkatan kekayaan). Badan Usaha Perseorangan ini bermodal dari seorang atau keluarga dan segala resiko di tanggung sendiri.




v Lembaga Regulator dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
      Lembaga Regulator adalah lembaga yang berwenang menyusun kebijakan dan peraturan. Tujuan pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk kesejahteraan manusia, bukan untuk merusak keseimbangan lingkungan. Keseimbanagn lingkungan yang terganggu, pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam bencana yang merugikan manusia.
      Lembaga Regulator  di daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya .Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya mempunyai wewenang untuk membuat kebijakan n pengelolaan Sumber Daya Alam di daerah Kabupaten Tasikmalaya. Wewenang tersebut adalah bagian dari Hak Otonomi Daerah (Hak OtDa).
      Berikut adalah contoh dari Kebijakan dari Pemerintah Daerah di Kabupaten Tasikmalaya.
a)      Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 7 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup di kabupaten Tasikmalaya.

v Lembaga Kontrol dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
      Kebijakan dan Peraturan yang telah dibuat dan disepakati, harus dilaksanakan oleh semua pihak agar proses pengelolaan Sumber Daya Alam berjalan teratur dan kondusif. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, diperlukan suatu lembaga yang mengontrol dan mengawasi.
      Lembaga Kontrol di daerah kabupaten Tasikmalaya dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam yaitu Masyarakat Lokal melalui kearifan setempat. Kearifan lokal dapat sebagai peran dalam mengontrol dan mengendalikan eksploitasi Sumber Daya Alam.
       Peran Lembaga Kontrol (Masyarakat Lokal) di daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam pengelolaan Sumber Daya Alam adalah sebagai berikut.
o   Mengontrol pengelolaan Sumber Daya Alam agar sesuai dengan asas kebenrlanjutan.
o   Mengawasi pengelolaan Sumber Daya Alam agar sesuai dengan UUD 1945.
o   Mengevaluasi pengeloaan Sumber Daya Alam untuk meningkatkan kinerjanya di kemudian hari.
o   Melakukan kontrol dalam setiap pengelolaan Sumber Daya Alam agar sesuai dengan asas keberlanjutan.
o   Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan Sumber daya Alam agar sesuai dengan UU yang berlaku.
o   Memberikan sanksi kepada pelanggar hukum.





PENUTUP
ü KESIMPULAN
      Setelah mempelajari ini, maka dapat ditarik kesimpulannya. Jadi, Sumber Daya Alam yang menunjang Pembangunan di Daerah Kabupaten Tasikmalaya, yaitu sebagai berikut.
ü Jenis-Jenis & Keunggulan Sumber Daya Alam Hayati
·        Potensi Sektor Pertanian
o   Komoditas Tanaman Pangan : Padi, Jagung, kedelai dan Kacang Tanah.
o   Komoditas Sayuran : Cabai Merah, Cabai Rawit, Bawang Daun, Tomat dan Mentimun.
o   Komoditas Buah-Buahan : Salak, Pisang, Mangga, Manggis, Durian Lokal dan Alpukat.
·        Potensi Sektor Kehutanan
o   Jenis Komoditas Hutan Rakyat kayu & Non Kayu : Hutan Rakyat, Lebah Madu dan Jamur Kayu.
·        Potensi Sektor Perkebunan
o   Komoditas perkebunan : Kelapa, Teh , Kopi, Cengkeh, Aren, Pandan, Mendong, lada, Karet, dan Jarak.
·        Potensi Sektor Peternakan
o   Ternak Petelur : Ayam Ras dan Itik.
o   Ternak Pedaging : Sapi Potong, Domba, Kambing, Itik (Pedaging) dan Ayam Ras (Pedaging)
o   Ternak Perah : Sapi Perah dan Kambing PE (Betina)
·        Potensi Sektor Perikanan
o   Budidaya Ikan : Ikan Nilem, Ikan Gurame, Ikan Nila, Ikan Mas dan Udang Galah
o   Perikanan Tangkap : Berbagai Jenis Ikan, Udang-udangan, Kerang-Kerangan, Kepiting dan Biota lainnya
ü Jenis-Jenis dan Keunggulan Sumber Daya Alam Non Hayati
·        Potensi Sektor Pertambangan
o   Emas, Gipsum, Zeolit, Kalsedon, Feldspar, Lempung, Kaolin, Bentonit, Oniks, Marmer, Batubara, Pasir Besi, Fosfat dan Logam Mulia.
·        Keunggulan Sumber Daya Energi : 1). PLTD Apung di Kecamatan  
                                                                   Cipatujah
                                                                    2). PLTG Karaha Bodas di
                                                                         Kecamatan Kadipaten
·         Keunggulan Sumber Daya Perairan : Gunung Galunggung, Pantai Cipatujah, Pantai Sindangkerta, Pantai Pamayangsari, Pantai karangtawulan, Taman Bubujung, Situ Sanghyang, Taman Cikuya Hirup, Cipanas Cipacing, Ziarah Pamijahan dan Ziarah Syeh Tubagus Anggariji.
ü Jenis-Jenis Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar Pembangunan di Daerah Kabupaten Tasikmalaya
·        Pasir Besi
·        Marmer
·        Batubara

ü KRITIK & SARAN
     Demikianlah makalah sederhana ini yang kami buat tentang  “Pengelolaan Sumber Daya Alam”,  semoga dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
           Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan, baik dari segi bahasanya, tulisannya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami membuka selebar-lebarnya bagi para pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik yang membangun kepada kami, sehingga kami dapat memperbaiki makalah Ilmu Pengetahuan Sosial tentang “Pengeloaan Sumber Daya Alam” ini, demi perbaikan untuk masa depan.


     Wabillahittaufiq Walhidayah Waridho Wal inayah
          Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh .......